Pages

Thursday, June 20, 2013

Opini: episode GEBRAKAN YANG MUDA @ Mata Najwa


Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, aamiin 
Apa kabar nih para kolega-kolega setia pembaca postinganku? (pede banget ya aku) ,. Semoga kita semua sehat lahir dan batin dan selalu dalam lindungan Allah.

“Gebrak, Gebrak, Gebrak” , apaan sih ini Gebrak, Gebrak, Gebrak segala?  Biasanya sih pintu ya yang di gebrak. Dan gebrakan itu biasanya mengagetkan? Ah kata siapa mengagetkan? Kataku? Terus kenapa masalah? #abaikan
Kalau biasanya menggebrak pintu itu karena pintunya mungkin nggak bisa di buka sesuai prosedur yang ada atau mungkin pintunya terkunci dan kuncinya entah hilang kemana, ataupun gebrak meja karena untuk mengondusifkan suasana.Kalau GEBRAKAN yang aku bahas disini bukan masalah pintu ataupun meja lho ya , tapi tentang GEBRAKAN YANG MUDA dari 2 figur pemimpin yang kece badai halilintar deh  eaaahhh Miss cethar banget . Terus GEBRAKAN YANG TUA kemana coba? Yang TUA udah capek nggak kuat GEBRAK lagi, hahahha , maaf ni ya kalo ada yang merasa TUA dan kesindir, huehhe. Ini waktunya yang MUDA yang jadi PENGGEBRAK . Aishhh bahasaku something banget.


  Aku bukan ahli pengamat politik dan nggak punya background tentang ilmu politik , tapi disini aku sebagai penonton setia program Mata Najwa di Metro TV, aku selalu menyempatkan waktu untuk menonton dan menelaah setiap topik  di acara tersebut. Apalagi topik hari Rabu 19 Juni 2013 ini , topiknya yang oke punya deh , yaitu tentang "GEBRAKAN YANG MUDA". Dari topiknya saja sudah menarik hati. Dan ternyata bintang tamunya yang di hadirkan juga menarik hati , otak, dan memberikan inspirasi. Siapa sih bintang tamunya, ini nih 2 bintang tamunya , cekidot :



Pasti kalian tahu kan ya nama figur yang menginspirasi tersebut????
Yapzz, bener banget mereka adalah Bapak Basuki Tjahaja Purnama (Pak Ahok) -Wakil Gubernur Jakarta , dan Bapak Ganjar Pranowo (Pak Ganjar)-Gubernur Jawa Tengah. Kedua sosok pemimpin tersebut memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Pak Ahok yang terkenal dengan gaya kepemimpinanya yang tegas, to the point/ceplas ceplos, sedangkan Pak Ganjar yang lebih kalem dalam berbicara tapi tegas juga. Menurutku nih ya, persamaannya yaitu mereka berdua  merupakan figur pemimpin muda yang menggebrak sistem pemerintahan yang "lama" menjadi sistem pemerintahan yang "baru" dan pastinya yang lebih baik lagi dengan gaya kepemimpinan yang baru.

Dengan gaya khasnya Najwa Syihab  memberi berbagai pertanyaan cerdas kepada Pak Ahok dan Pak Ganjar . Seperti dugaanku , jawaban atau respon dari Pak Ahok dan Pak Ganjar sangat keren , ini dia beberapa responnya  : 



  
# Respon dan Jawaban Pak Ahok 
a. Respon Pak Ahok tentang beberapa PNS di Jakarta yang kaget dengan gaya kepemimpinanya 
“Di Jakarta masalah dan solusinya sudah lengkap, sumber daya PNS-nya juga pintar-pintar, bisa mengerti yang kami katakan. Para PNS, hanya belum terbiasa, berani menentang kebiasaan lama di mana kesalahan dianggap sebagai kebenaran”

b.Tanggapan Pak Ahok tentang opini yang mengatakan bahwa celetukhan Pak Ahok  keterlaluan dengan mengatakan ke warga Waduk Pluit " kalau miskin ya tahu diri" 
 “Warga Waduk Pluit mengatakan tidak punya rumah, dikasih rusun lima lantai full furnished, menuntut rusun dua lantai, Saya katakan mana mungkin rusun dua lantai, Jakarta sempit. Otak apa gitu loh, oleh karena itu saya bilang kalau miskin ya tahu diri”

c. Respon tentang "Gaya Kepemimpinan" yang terkesan selalu "marah-marah" 
“Banyak yang bilang saya selalu marah-marah, padahal saya tidak tiap hari marah, saya senyum-senyum juga kok. Lain halnya ketika 2.500 buruh demo menuntut kenaikan gaji, beberapa saya ajak masuk untuk berdiskusi,Saat hasil diskusi mau diprint, notulen masih tulis tangan, bukan dicatat di laptop. Sedangkan buruh lain menunggu di luar dua jam.Kejadian marah-marah notulen ini yang pertama. Saya juga protes, kenapa saya lagi marah-marah dimasukkan ke youtube.Saya tidak pernah berpikir untuk memasukkan video marah-marah ke youtube.Divideokan agar ada transparansi bagi buruh yang tidak ikut diskusi, tidak berpikiran teman-temannnya yang di dalam disogok. Dan yang kedua,video marah-marah ke Dinas PU itu karena saya minta mereka untuk mengubah anggaran yang terlalu besar,3x pertemuan dengan Dinas PU, masih sama datanya. Ya saya semprot aja, manusiawi kalau saya marah-marah ini kan uang rakyat”

d. Respon tentang segelintir orang yang tidak suka dengan Pak Ahok 
"Jadi setiap tingkatan ada oknumnya. Yang ribut sama saya hanya yang merasa punya kepentingan.Orang yang pilih kami adalah orang yang memiliki pengharapan. Bukan orang yang punya kepentingan”

e. Gaya kepemimpinan dan kinerja Pak Ahok 
“Gaya memimpin itu bawaan masing-masing. Ketika Pak Jokowi masih menjadi Walikota dan saya Bupati, juga gaya kami begini.Kata Pak Jokowi : "karakter keras seperti itu diperlukan untuk menggebrak, kalau ada yang tidak senang lalu marah pada pak Wagub saya yang bagian memadamkan” .Sebenarnya tidak pernah ada pembagian tugas. Kata Pak Jokowi kalau Wagub mau kerjain 90% pun dikasih, yang penting beres.Selama ini kalau untuk detail/finishing diserahkan ke saya. Pak Gubernur memberi garis besarnya, saya sudah tahu apa yang dimaksud. Karena dari kampanye saya sudah komitmen, tugas saya menjadikan Jokowi berhasil sebagai Gubernur”

        Dengan menelaah respon dari Pak Ahok , bagiku beliau adalah figur pemimpin yang sangat tegas dan berani mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat. Meskipun dengan gaya ceplas-ceplosnya yang mungkin agak nampak kasar dalam memberikan solusi ataupun pendapat, Pak Ahok tetap pemimpin yang patut di teladani karena keberaniaanya dalam menggebrak sistem pemerintahan lama menjadi sistem yang lebih fresh dan lebih baik lagi.

Lanjut dengan respon bintang tamu yang ke dua yaitu Gubernur Jawa Tengah kita ( kita ? iya okehhh akuuu doang, kan aku orang Jawa Tengah, hahahha)
#Respon dan Jawaban Pak Ganjar
a. Tanggapan tentang optimisme Pak Ganjar yang menjadi Gubernur Jawa Tengah 
“Seminggu sebelum pemilihan, saya mencium aroma kemenangan. Tsunami dukungan luar biasa, tiap hari kita optimis dan optimis.Kekuatan kami, yaitu struktur PDIP yang kuat di Jateng serta dukungan relawan” 

b. Perbedaan Pak Ganjar dengan calon CaGub Jateng yang lainnya
“Diferensial saya yang ekstrem yaitu muda, rambut putih, baju putih dan pakai jeans. Kelihatannya funky ”

c. Pandangan Pak Ganjar tentang  Pak Jokowi yang mendompleng popularitasnya  “Saya dan Jokowi banyak kesamaan: kurus, sekolah di Jogja dan juga sama-sama suka metal. Tidak apa mendompleng Pak Jokowi untuk sebuah kemenangan, karena belajar butuh referensi yang baik.

d. Opini publik tentang Pak Ganjar
“Menurut penilaian publik, saya adalah selebriti politik yang santun dan dekat dengan wartawan. Selain itu, saya disebut selebriti politik juga karena memiliki gaya komunikasi yang cair dan good looking. Tapi saya ingin dinilai dari kapasitas saya yaitu legislator, dilihat dari track record di DPR. Di DPR, saya fight untuk RUU Keistimewaan. Dua kali menjadi ketua pansus untuk  parpol, juga fight untuk kasus Century”

e. Respon tentang keefektifan APBD Jawa Tengah 
“APBD Jateng 12T dapat efektif bila Gubernur dapat berkomunikasi politik dengan baik ke Bupati dan Walikotanya”

      Itulah respon /jawaban/ tanggapan dari Pak Ahok dan Pak Ganjar.  Semoga mereka selalu bisa menjadi pemimpin-pemimpin yang selalu memperjuangkan hak-hak rakyat, peduli dengan rakyat, dan menjadikan daerah yang dipimpin menjadi daerah yang lebih baik lagi, aamiin. Dan seperti biasanya , sesi catatan Mata Najwa yang paling aku nantikan juga . Di sesi ini , Najwa Syihab memberikan kesimpulan yang keren endessssss bangetttzzz  tentang “ GEBRAKAN YANG MUDA”.




Wajib bagi pemimpin muda politik, bekerja dengan kesadaran publik
Pemimpin muda harus punya cara, mengikis buruknya kebiasaan lama
Mengubah watak kekuasaan, dari mental raja menjadi sejenis pelayan
Pejabat yang ingin menyenangkan semua, tak akan bisa mengubah apa-apa
Kaum mapan adalah musuh utama, bagi pemimpin untuk mengubah kota
Galak demi membela rakyat lemah, marah karena menyelesaikan masalah
Menampilkan contoh nyata, melawan kepentingan privat yang menggila
Rakyat tidak bodoh dan tuli, mereka tahu siapa pemimpin yang peduli

Episode "Gebrakan yang Muda" ini sangat menginspirasi, khususnya bagi para generasi muda dan generasi tua juga yang kelak akan menjadi calon pemimpin masa depan. Bukan hanya pemimpin di lapisan atas seperti Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota, tapi pemimpin di berbagai lapisan/ aspek kepemimpinan.Pemimpin keluarga juga bisa, hahahha  . Selain itu , episode ini juga memecut kita sebagai generasi muda untuk selalu berkarya di ranah positif tentunya dan selalu menggali potensi yang ada dalam diri kita .Sehingga dengan konstribusi yang kita berikan, kita dapat  berguna bagi orang-orang yang ada di sekitar kita, dan berguna bagi bangsa dan Negara Indonesia. Jangan hanya menuntut : Apa sih yang bisa bangsa Indonesia kasih untuk kita , tapi sedari sekarang kita harus menggugah diri kita untuk mulai berkarya dan berpikir “Apa yang bisa kita berikan untuk bangsa Indonesia.” 

Sekian opiniku tentang episode “Gebrakan Yang Muda”, semoga bermanfaat. Terimakasih. Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.

Thursday, June 13, 2013

Leaves of Life


Hello Happiness, Are you happy?
Hello Sadness, Are you sad?
Hello Confidence , You’re not really confident today
Hello Doubt, don’t always be doubt
Hello Awfulness, you were too awful yesterday
Hello Fright, do you still exist?
Hello Secret, Keep this secret !
Hello Laziness,  Go far far away
Hello Silence, You’re too talkative today
Hello mystery, be nice to me
Hello  You, They, She, He, We, and I
Let's see your twin in the mirror and say :
Hello myself, How are you today?

The Hidden Sunset

It’s about a poem story of a story in the story of a poem
Are you confuse? Let’s follow the flow of this words’ flow :
She  knows she’s not as beautiful as his exes
She knows  she’s not as awesome as his exes
He  knows she doesn’t want to be compared with his exes
She's not confident
She's afraid
She's sad
Ohh so lame so lame
Whoa Wake Up !

He says to her “ Throw away  those rubbish sight, for me you’re adorable”
She says to him “ Really? Prove it”
He replies “ Trust me, Believe me”
She  ask me : “what should I do?”
I answer : “ Be your self, believe in yourself, Be confident, Be positive thinking, you’re “different” from them, there’s something special on you , so he loves you. You’re beautiful just the way you are, so Cheers !”

Then , he comes to her and says : “That’s right , I agree with her viewpoint, just be yourself, I love just the way you are”

Sudut Pandangku teruntuk @MATA NAJWA episode "GENERASI BERSIH"

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh , Salam sejahtera untuk kita semua
Apa kabar para sahabatku? Semoga selalu sehat wal afiat dan tetap semangat dalam menjalani hidup ini , aamiin 

Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata "KORUPSI" atau "KORUPTOR" ? Apakah akan muncul gambaran tikus yang sedang makan uang , seperti gambar di bawah ini : 




Tak bisa kita pungkiri memang korupsi di Indonesia bisa di bilang merajalela , bukan hanya para pejabat saja , mungkin dari segala aspek poleksosbudhankam ( politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan) ada segelintir "oknum" yang melakukan korupsi. Ini bukan "suudzon" -berburuk sangka- ya , tapi memang kenyataannya seperti itu adanya. 

Pasti tanya kenapa kok tema pembahasannya menjurus ke ranah yang serius seperti ini, tentang korupsi pula, hehehhe. Ini ada sangkut pautnya dengan program acara favoritku di Metro TV yaitu MATA NAJWA, sempat dulu aku pernah beropini tentang tanyangan Mata Najwa episode "Penjara Istimewa". Dan sekarang sudut pandangku melirik tajam di episode "GENERASI BERSIH" yang mengudara pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2013 pukul 21.30. Dari temanya saja sudah memikat hati "Generasi Bersih" , ini dikaitkan dengan problematika 'korupsi" di Indonesia. Memang diharapkan Indonesia bisa 'lepas, bebas , lenyap" dari korupsi dan memulai  "Generasi Bersih" dari sekarang. 

Dalam episode kali ini , Mata Najwa secara khusus roadshow di Universitas Airlangga, Surabaya dengan menghadirkan 4 narasumber yang cethar membahana . Mereka adalah Mahfud MD (Mantan ketua Mahkamah Konstitusi) ,  Bambang Widjojanto ( Wakil ketua KPK), Pandji (Presenter & Comic) , dan Sudjiwotejo (Seniman). Tak lupa , sang pembawa acara Najwa Syihab yang dengan kece badai melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan gaya bahasa yang tajam, lugas, dan berkelas.

Mahfud MD
Sesi tanya jawab tentang Korupsi dan "Generasi Bersih" sangat menarik untuk dikaji. Sebagai contohnya , ketika Pak Mahfud MD berkata 
“Kalau ada yg punya bukti, ada yang kasih saya uang untuk menangkan perkara, silahkan laporkan saya ke KPK” .
Nampak jelas bahwa beliau berani untuk di periksa apabila ada bukti tentang suap menyuap untuk memenangkan sebuah perkara. Sepanjang karir beliau mengabdi di dunia politik dan pemerintahan ini , tak ada secuilpun kasus korupsi yang menerpanya. Bisa dibilang beliau bersih dari korupsi. (semoga) .



Bambang Widjojanto
Menengok beberapa jawaban dari Wakil ketua KPK , Pak Bambang Widjojanto , yang bercuap-cuap seperti berikut ini :
“Korupsi zaman sekarang masuk tahap fase ‘reproduksi’ dalam keluarga. Bapak, ibu, anak sama-sama melakukan korupsi.”

“Sistem pencetak koruptor, salah satunya rekrutmen politik karena di dalamnya terjadi proses transaksi”

“Bagaimana mungkin bisa menghasilkan orang baik? kalau sistemnya tidak ada”

“Koruptor kalau dilaporkan dan tahu siapa yang melaporkan, akan balik melapor. Itu strategi koruptor”

Dalam kacamata sudut pandangku sebagai masyarakat awam yang tidak berkecimpung langsung dalam politik dan pemerintahan, menilik pernyataan dari pak Bambang, dapat disimpulkan bahwa dinamika persoalan korupsi semakin kompleks dan beraneka ragam wujudnya. 


Sudjewotejo
Paling kece badai itu ketika mbah Sudjewotejo mulai bersuara. Secara beliau kan seorang seniman yang biasanya komentarnya agak "nyleneh" tapi "berbobot" , seperti berikut ini:

“Indonesia tanpa pancasila tidak punya dasar, tapi Indonesia tanpa Mata Najwa kehilangan pandangan”

”Masalah korupsi sudah gila-gilaan, orang jujur kok jadi tontonan? Ini negeri sudah sakit”

Untuk komentar pertama memang sebuah analogi Pancasila dan Mata Najwa. Disini terlihat terpampang nyata bahwa mbah Sudjewotejo sangat mendukung program Mata Najwa yang selalu menghadirkan tema dan pembahasan yang mengubah pandangan publik tentang tema tersebut. Sebagai contohnya ya tema sekarang ini tentang "Generasi Bersih".


Pandji
Selain itu,dengan gaya yang khasnya Bung Pandji berkicau tentang opininya mengenai "Korupsi" , antara lain :

“Zaman dulu bukan tidak ada korupsi, tapi tiap kali ada yang mau beritakan, antara orangnya hilang atau medianya dibredel”

Nah, kalian ingatkah "zaman dulu' yang dimaksud itu jaman apa??? Yapss, bener banget , itu zaman waktu orde baru (tahu lah ya yang memimpin waktu itu siapa?), hehehhehe. Lanjut lagi yuk , kita simak pernyataan Bung Pandji selanjutnya:


“Ketika lihat berita korupsi harusnya kita tepuk tangan, artinya korupsinya ketahuan dan diberitakan. Ada perlawanan terhadap korupsi"

Oke kita tepuk tangan dulu yukk, prokk prokk prokk . Secara , akhir-akhir ini kita sering dicekok'i ( di beri) suguhan berita tentang korupsi yang tiada hentinya menghiasi ranah pertelevisian Indonesia, dari korupsi Bank Century, Korupsi Wisma Atlet Hambalang, Korupsi Simulator SIM, Korupsi Pengadaan AL-Quran, sampai yang lagi ng'hitz nih ya Korupsi Impor Daging Sapi. Dengan bebasnya media mengekpos berita tersebut (zaman sekarang) , sehingga kita sebagai masyarakat bisa tahu bagaimana perkembangan kasusnya dan seperti apakah kinerja KPK.

Nah ini dia nih sebagai tamparan (plak, plak, plak) untuk kita sebagai generasi muda , ini pesan dari Bung Pandji :
“Banyak generasi muda bermental majikan, menganggap untuk beresin korupsi urusan pemerintah atau KPK”

“Karena banyak anak Indonesia hanya tau Indonesia dari berita TV dan koran saja. Sedangkan berita yang ada rata-rata buruk”

“Agar tahu Indonesia yang sesungguhnya, cari tahu, jelajahi dan lihat Indonesia dengan mata kepala sendiri. Indonesia itu luar biasa”

Okesip deh Bung Pandji, sebagai generasi muda kita sebaiknya tidak hanya menyalahkan KPK ataupun pemerintah yang belum bisa memberantas korupsi di tanah air ini. Perlu adanya sinergi kebersamaan dengan berbagai aspek untuk menjadikan Indonesia bebas korupsi. Jangan hanya melihat Indonesia dari kacamata negatif saja. Seyogyanya kita telaah bersama esensi negara Indonesia yang keren ini. Kita harus bersama-sama menyongsong Indonesia menjadi negara yang adil, makmur, sejahtera, tanpa korupsi. Mungkin ajakan ini terdengar , ehhh terbaca agak klise . Tapi apa salahnya sebagai warga negara kita berhak dan berkewajiban untuk berusaha menjadikan negara Indonesia ini menjadi lebih baik lagi. 

Yang paling aku tunggu di sesi akhir acara, Najwa Syihab memberikan pandangan tentang tema "Generasi Bersih" , ya bisa dibilang ini sebuah kritikan dalam bentuk puisi yang menyetrum hati siapa saja yang mendengarnya/ membacanya (termasuk hatiku ikut tersetrum)

Di negeri yang penuh muslihat, korupsi seolah jadi perkara lumrah
Perburuan menjadi orang kaya, seolah hobi para Abdi Negara

Korupsi merajalela tanpa henti, dicontohkan pejabat silih berganti
Atas nama partai bahkan agama, korupsi selalu menemukan justifikasi
Mari berani melawan, menolak korupsi menjadi kewajaran
Menjaga negeri di ambang ambruk, mengawal penegak hukum yang hampir bangkrut
Menjadi lapisan generasi baru, yang punya rasa malu dan tabu jadi benalu

Episode "Generasi Bersih" menggelitik otak dan hatiku untuk lebih peka terhadap kasus korupsi yang ada di Indonesia ini. Semoga kinerja KPK tetap T.O.P B.G,T dalam memberantas ataupun menangani kasus korupsi. Dan diharapkan akan adanya kesadaran dari berbagai pihak di segala aspek lapisan masyarakat Indonesia yang saling bahu membahu untuk melawan dan memberantas korupsi. 

Sekian sudut pandangku tentang program "Mata Najwa" episode "Generasi Bersih".  Semoga bermanfaat.Terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.