Assalamualaikum waramatullahiwabarakatuh , salam sejahtera untuk kita semua , amin
Haloha para sahabat setia pembaca postinganku , ihiiirrrr , hehhe
Bagaimana kabar kalian? Semoga selalu sehat jasmani dan rohani ya , amin =)
Berbicara tentang sebuah lowongan pekerjaan , pasti akan ada para pelamar kerja. Nah, apa yang ada di benak kalian ketika membaca pernyataan : "Pengunduran Diri seorang Pelamar Kerja" , apakah terkesan aneh atau lucu atau ahhh itu biasa saja?
Bagiku pernyataan tersebut sedikit lucu , kok bisa pelamar kerja mengundurkan diri sebelum bekerja. Tapi disisi lain ya sah-sah aja kok dengan hal tersebut. Pasti mau tau ya siapa pelamar kerja yang mengundurkan diri itu? , Dan pelamar kerja tersebut adalah diriku sendiri . Lha kok bisa gitu? Iya tentunya bisa . Jadi begini ceritanya :
Sekitar 2 minggu yang lalu , aku iseng-iseng buka email , eh ada notifikasi lowongan pekerjaan di sebuah lembaga konsultan pendidikan bahasa Inggris terkemuka di Indonesia yang membuka cabang di Semarang. Aku coba deh kirim surat lamaran pekerjaan dan daftar riwayat hidupku ke email hrd lembaga tersebut. Itung-itung untuk mengisi waktu luangku sebelum masuk perkuliahan lagi. Selang beberapa hari (ya sekitar 4 hari setelah pengiriman berkas-berkas tersebut), ada sms konfirmasi dari pihak lembaga yang menjelaskan bahwa aku diharapkan untuk datang ke lembaga tersebut dan menjalani sesi interview plus tes seleksi sebagai tutor Bahasa Inggris.
Esok harinya setelah menerima sms konfirmasi itu, dengan penuh semangat aku berangkat untuk menjalani interview dan tes seleksi. Sesampainya di lokasi dan menunggu sekitar 10 menit. Aku diminta untuk mengisi formulir sebagai pelamar kerja. Di formulir tersebut tertera beberapa pertanyaan mengenai seluk-beluk kenapa melamar kerja di tempat tersebut, apa yang aku ketahui tentang lembaga tersebut, dll. Setelah formulir selesai diisi, aku di sambut dengan tes TOEFL selama 2 jam. Tes TOEFLpun telah usai, dan staff front desk memberiku waktu untuk istirahat sejenak (makan/minum/ apapun itu yang penting istirahat) sebelum menjalani sesi interview.
Dan tiba giliranku untuk di interview. Dengan sikap percaya diri aku menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh HRD (human resource department) lembaga tersebut. Hal yang penting ketika menjalani interview :
1. Pancarkan wajah bahagia ( berikan senyuman kepada HRD/staff yg mewawancarai di awal sesi interview , ini untuk menghilangkan rasa grogi , beneran ini sangat terbukti , hahah)
2.Percaya Diri dalam menjawab setiap pertanyaan
3. Tenang
4. Jangan menampakan kegrogian (rileks aja , jangan gugup)
Dalam sesi interview tersebut, HRD nya juga menjelaskan tentang gaji,syarat dan aturan ketika bekerja di lembaga tersebut , dan ada salah satu syaratnya : kalau sudah diterima harus mengumpulkan ijazah asli . Dan setelah semua selesai , aku diminta untuk menandatangani berkas interview.
Sesi interview pun usai , dan tiba waktunya untuk psikotes mengerjakan 600 soal dalam waktu 3,5 jam , tiap detik demi detik kuselami samudra soal tersebut dan mencari jawabannya. Seusai mengerjakan psikotes, psikologiku agak goyah(pusing banget mual mual mau muntah , hahhah ) , hahah mungkin karena ini pengalaman pertamaku menjalani psikotes dengan jumlah soal yang membahana seperti itu.
Sesegera mungkin aku kumpulkan jawabanku kepada sang HRD, dan ketika HRD akan memberikan tes micro teaching pada hari itu juga, dalam hati aku bergumam " tes mengajarnya jangan hari ini" .Sepertinya beliau mendengar bisikan hatiku (hahahha sangat ngaco). Untungnya , beliau menunda tes mengajarnya. Dan aku akan dihubungi lagi untuk menjalani tes mengajar itu. Akhirnya tes hari itu telah usai dan akhirnya pulang ke rumah . YeaY
Sesampainya dirumah , aku cerita ke ortu tentang hal-hal seputar interview itu. Dan ketika ortu mengetahui bahwa "jika diterima kerja disana ijazah asli harus dikumpulkan". Dengan lantang ortu menjawab " Oooo, tidak bisa, nanti kamu ga bisa daftar di tempat lain , dan nanti pasti birokrasi untuk mengambil ijazah aslinya juga lama dan ribet, sudah tesnya ga usah dilanjutin". Semalaman aku galau tentang hal itu. Karena aku ingin dapat pengalaman kerja baru gitu. Seketika singgahlah ide untuk mengundurkan diri sebagai pelamar kerja. Ini memang sebuah keputusan yang berat, tapi memang harus diambil juga, toh untuk kebaikan kedua belah pihak (pihak ortu dan pihak lembaga tersebut)
Dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya ( kayak proklamasi aja) , aku mencoba untuk konfirmasi ke pihak lembaga tersebut bahwa ku akan mengundurkan diri sebagai pelamar kerja . Aku coba telepon kontak nomor HRD nya , akan tetapi HRDnya sedang tidak berada di tempat. Yapzzz, dan akhirnya beberapa hari kemudian , ada telepon dari wakil HRD yang menanyakan keberadaanku dan diminta untuk melengkapi berkas dan tes mengajar. Dan saat itu juga aku konfirmasi ke wakil HRDnya bahwa aku minta maaf karena tidak bisa melanjutkan tes ,serta mengundurkan diri dari pelamar kerja di lembaga tersebut. Beberapa hari kemudian, ketua HRD yang baik hati itu (HRD yg mewawancaraiku) menelpon lagi dan meminta konfirmasi kenapa aku mengundurkan diri sebagai pelamar kerja. Aku membeberkan beberapa alasanku kenapa aku mengundurkan diri . Untunglah pihak lembaga tersebut bisa menerima keputusanku. Terimakasih ku ucapkan kepada lembaga konsultan pendidikan bahasa Inggris tersebut yang telah memberiku kesempatan untuk mengikuti beberapa tes seleski untuk menjadi tutor bahasa Inggris disana. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagiku . Sehingga aku bisa tahu " Oh seperti ini toh rasanya melamar pekerjaan , seperti ini toh mengikuti tes seleksi dan sesi wawancara kerja"
Yaps , teramat banyak buah hikmah yang bisa ku petik dari pohon pengalaman ini(pemakaian bahasaku cethar banget y, hahah) , diantaranya:
1. Pasang Niat kuat untuk melamar sebuah pekerjaan
2. Diskusikan dulu dengan orang tua tentang calon pekerjaan , kali aja ortu kasih saran atau nasehat gitu.
3. Kalau memang tidak cocok atau kurang sreg dengan aturan atau syarat di calon tempat kerja , sah-sah saja untuk mengundurkan diri sebagai pelamar kerja
Nah , semoga dapat mengambil hikmah dari postinganku ini.
Terimakasih sudah membaca postingan ini
Wassalamualaikum waramatullahiwabarakatuh.
Esok harinya setelah menerima sms konfirmasi itu, dengan penuh semangat aku berangkat untuk menjalani interview dan tes seleksi. Sesampainya di lokasi dan menunggu sekitar 10 menit. Aku diminta untuk mengisi formulir sebagai pelamar kerja. Di formulir tersebut tertera beberapa pertanyaan mengenai seluk-beluk kenapa melamar kerja di tempat tersebut, apa yang aku ketahui tentang lembaga tersebut, dll. Setelah formulir selesai diisi, aku di sambut dengan tes TOEFL selama 2 jam. Tes TOEFLpun telah usai, dan staff front desk memberiku waktu untuk istirahat sejenak (makan/minum/ apapun itu yang penting istirahat) sebelum menjalani sesi interview.
Dan tiba giliranku untuk di interview. Dengan sikap percaya diri aku menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh HRD (human resource department) lembaga tersebut. Hal yang penting ketika menjalani interview :
1. Pancarkan wajah bahagia ( berikan senyuman kepada HRD/staff yg mewawancarai di awal sesi interview , ini untuk menghilangkan rasa grogi , beneran ini sangat terbukti , hahah)
2.Percaya Diri dalam menjawab setiap pertanyaan
3. Tenang
4. Jangan menampakan kegrogian (rileks aja , jangan gugup)
Dalam sesi interview tersebut, HRD nya juga menjelaskan tentang gaji,syarat dan aturan ketika bekerja di lembaga tersebut , dan ada salah satu syaratnya : kalau sudah diterima harus mengumpulkan ijazah asli . Dan setelah semua selesai , aku diminta untuk menandatangani berkas interview.
Sesi interview pun usai , dan tiba waktunya untuk psikotes mengerjakan 600 soal dalam waktu 3,5 jam , tiap detik demi detik kuselami samudra soal tersebut dan mencari jawabannya. Seusai mengerjakan psikotes, psikologiku agak goyah
Sesegera mungkin aku kumpulkan jawabanku kepada sang HRD, dan ketika HRD akan memberikan tes micro teaching pada hari itu juga, dalam hati aku bergumam " tes mengajarnya jangan hari ini" .
Sesampainya dirumah , aku cerita ke ortu tentang hal-hal seputar interview itu. Dan ketika ortu mengetahui bahwa "jika diterima kerja disana ijazah asli harus dikumpulkan". Dengan lantang ortu menjawab " Oooo, tidak bisa, nanti kamu ga bisa daftar di tempat lain , dan nanti pasti birokrasi untuk mengambil ijazah aslinya juga lama dan ribet, sudah tesnya ga usah dilanjutin". Semalaman aku galau tentang hal itu. Karena aku ingin dapat pengalaman kerja baru gitu. Seketika singgahlah ide untuk mengundurkan diri sebagai pelamar kerja. Ini memang sebuah keputusan yang berat, tapi memang harus diambil juga, toh untuk kebaikan kedua belah pihak (pihak ortu dan pihak lembaga tersebut)
Dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
Yaps , teramat banyak buah hikmah yang bisa ku petik dari pohon pengalaman ini
1. Pasang Niat kuat untuk melamar sebuah pekerjaan
2. Diskusikan dulu dengan orang tua tentang calon pekerjaan , kali aja ortu kasih saran atau nasehat gitu.
3. Kalau memang tidak cocok atau kurang sreg dengan aturan atau syarat di calon tempat kerja , sah-sah saja untuk mengundurkan diri sebagai pelamar kerja
Nah , semoga dapat mengambil hikmah dari postinganku ini.
Terimakasih sudah membaca postingan ini
Wassalamualaikum waramatullahiwabarakatuh.
I live in Fοrt-Dе-France, France and my job аctually deals with this matteг.
ReplyDeleteZеаl foг what you belieѵe and іn putting
it into woгԁѕ iѕ a real gift. Your inѕightful
аrtiсle pοsѕеѕses
the ideal cοmbο of passіοn and well-written, interestіng mаteгial that Ӏ’ve groωn to loνе аnd admiгe.
Herе is my ωеblog :: havertys
Haha sama mba, saya baru saja diterima di sebuah perusahaan makanan di wilayah jawa barat dan tinggal tanda tangan kontrak, tapi entah tiba-tiba perasaan ngga sreg, daripada ketidak"sreg"an ini berlanjut, saya langsung muntaber(mundur tampa bersuara).. :')
ReplyDelete