Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua , aamiin
Apa kabar teman-teman? semoga selalu sehat lahir dan batin ya, aamiin
"Duh topiknya yang dibahas kok berat banget sih, tentang program pemerintah BLSM (Balsem) ?" . Ehem , topiknya nggak berat-berat amat kok , mumpung ini topik masih hot-hot nya lagi di bahas dimana-mana, tak ada salahnya untuk membedah topik BLSM ini dari kacamata seorang warga negara Indonesia yang ingin menyalurkan uneg-uneg tentang program pemerintah ini.beuh bahasaku
Apaan sih BLSM ini? Pasti di pemberitaan di berbagai TV di Indonesia masih menggembar-gemborkan program pemerintah ini? Dengan headline berita yang hampir sama :" Apakah BLSM tepat sasaran?" , "Kesemwawutan pembagian BLSM" , dll. Berita BLSM bisa dibilang sebagai tren pemberitaan saat ini. BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) atau sering disebut Balsem (kayak merek obat oles aja ya, hehehhe) merupakan salah satu dari subsidi BBM yang dikompensasikan langsung ke masyarakat miskin , yang terkadang nih ya "tidak tepat sasaran" alias meleset. Nah kalau ada yang tidak tepat sasaran , salah siapa coba????? Nggak bagus juga untuk menyalahkan salah satu pihak yang bertanggung jawab dengan BLSM ini , semua pihak harus bahu-membahu untuk menyelesaikan permasalahn BLSM yang tidak tepat sasaran ini.
Berbicara tentang BLSM jadi teringat tentang Sosialisasi dan Dialog Publik " Kebijakan Pengendalian Subsidi BBM, sejauh mana upaya mensejahterakan rakyat kecil? pada tanggal 1 Juli 2013 yang diselenggarakan oleh PC IPPNU Demak bekerjasama dengan Kementrian ESDM RI". Waktu itu aku berkesempatan jadi peserta dialog publik tersebut (terimakasih Umami yang sudah mengajakku untuk menghadiri acara tersebut) , sehingga aku mendapatkan banyak informasi tentang subsidi BBM, BLSM, Problem dan tantangannya, Solusinya, dan tentang kecarut-marutan program BLSM.
Salah satu narasumber yaitu Bapak Syamsul Huda,M.Si (Staf Pengajar Mata Kuliah Politik & Jurnalisme Investigasi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang) dalam penjelasannya yang merujuk ke judul " Kompensasi Subsidi BBM: Untuk Siapa?" menuturkan beberapa poin sebagai berikut:
1. Adanya Subsidi BBM di Indonesia dikarenakan ketika Indonesia pernah menjadi exportir minyak (anggota OPEC-Organization of Petroleum Exporting Countries) dan harga minyak dunia naik dan pendapatan negara meningkat sehingga mampu mensubsidi harga BBM dalam negeri.Pada saat itu konsumsi BBM di dalam negeri rendah.
2. Subsidi BBM Dicabut karena Indonesia keluar dari OPEC sejak tahun 2008 dan posisi Indonesia bergeser menjadi negara IMPORTIR BBM. Faktor pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi karena jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat sehingga subsidi lebih banyak dinikmati kelompok masyarakat yang mampu. Oleh karena itu kebijakan subsidi BBM dikoreksi dan dikurangi secara bertahap.
3. Terus kemana subsidi BBM?
Subsidi BBM dikompensasikan langsung ke masyarakat miskin melaui sejumlah program seperti : BLSM, Bantuan Siswa Miskin, Beras untuk orang Miskin, Keluarga Harapan.
4. Problem dan Tantangan
Masih banyak data penerima BLSM yang tidak akurat sehingga BLSM tidak tepat sasaran. Masalah di lapangan tentang kesemwrawutan pendataan yang tidak segera ditangani karena rumitnya birokrasi yang ada. Aparat dibawah yang ragu-ragu karena tidak ada pedoman yang jelas tentang warga miskin dari pusat dan daerah yang jumlahnya tidak sama.
5. Reaksi Akibat Ketidakakuratan Data
Aparat di bawah (RT,RW,Kepala Desa) tidak berani membagikan KPS (Kartu Perlindungan Sosial) dari Kantor Pos karena khawatir terjadi protes besar karena tidak semua warga miskin mendapat BLSM.
6. Solusi
Perlu melibatkan aparat tingkat bawah (RT,RW, Tokoh Masyarakat, dan Kepala Desa) dalam pendesentralisasian data. Program BLSM seharusnya jangan buru-buru di launching sebelum infrastruktur benar-benar siap. Masyarakat dilibatkan dalam proses penyusunan data dan pengawasan penyaluran dana kompensasi.
Dengan adanya penjelasan diatas, aku yang tadinya agak "ngah-ngoh" tentang topik ini , akhirnya bisa mengetahui "ohhh seperti ini toh". Menurutku perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak untuk mensukseskan program pemerintah "BLSM" ini agar bisa tepat sasaran. Nggak seperti yang digembar-gemborkan diberita saat ini tentang BLSM yang tidak tepat sasaran , karena di lihat dari orang-orang yang mengantri pengambilan BLSM : ada beberapa warga yang memakai perhiasaan dan smartphones masih dapat BLSM , sedangkan yang benar-benar miskin (membutuhkan BLSM) malah nggak dapat. Yang bener-bener miskin nggak dapat, eh yang "pura-pura miskin" malah dapat. Beuhhh, apa kata dunia????
Inilah fakta yang ada dilapangan, masih banyak pro-kontra tentang program BLSM ini. Ada pendapat bahwa BLSM ini adalah sebuah "pembodohan" untuk masyarakat karena bantuan tersebut bersifat temporer yang tidak menyelesaikan masalah yang ada. Harusnya bantuan tersebut bisa di alokasikan untuk pembukaan lapangan kerja.Ada juga yang berpendapat : Ya oke-oke saja program BLSM jika hanya sementara , bukan untuk selamanya , dan pastinya harus tepat sasaran.
Yah semoga saja BLSM ini memang benar-benar membantu rakyat miskin di indonesia dan tepat sasaran , aamiin.
No comments:
Post a Comment